HTML like box

Warning!Selamat datang di blog DeeJayHan, Tutorial blog Up To Date

Minggu, 06 Oktober 2013

Cerpen- Setelah Kepergiannmu


Matahari masih bersinar dengan cerah hari ini…, awan putih pun masih menghiasi langit biru.., hari ini masih sama seperti hari kemarin. Tak ada yang berbeda tapi kenapa aku merasakan ada yang berbeda..? Aku berteduh di bawah pohon yang rindang di pinggir jalan yang sisinya berjejer pepohonan yang rimbun. Ada sebongkah batu di bawah sebuah pohon membuatku memutuskan duduk di sana. Kendaraan bermotor lalu lalang di jalan mengeluarkan suara bising tapi aku merasa hati dan pikiranku lebih bising. Banyak suara dan kata-kata yang selalu melintas dan terngiang di telinga dan pikiranku. Aku mendesah pelan mencoba menenangkan segala kebisingan ini meski aku tahu itu tidak akan berhasil.
Angin berhembus lembut menyapu tubuhku, kesejukannya mengelus kulitku. Perlahan angin mempermainkan rambutku dengan lembut, mengusik wajahku. Tapi semua itu tidak mengubrisku aku sibuk dengan segala yang ada di pikiranku. Aku tertunduk dan menatap trotoar jalan, kemana pun aku berlari dia selalu mengikuti dan sekuat apa pun aku menekannya dia terus muncul sehingga aku bertekuk lutut. Tapi semua sudah terlambat.. meski aku mengakuinya dan ingin membebaskannya semua tidak ada artinya lagi. Lalu.. aku harus berbuat apa? Aku menatap ke depanku kendaraan masih banyak lalu lalang.. Kebisingan di pikiranku membuatku tidak memperhatikan sekelilingku. Selama ini aku tidak akan membiarkan diriku bengong di pinggir jalan seperti ini. Seperti orang yang linglung yah.. linglung tapi mungkin itulah keadaanku sekarang. Aku bangkit berdiri dan memutuskan berjalan pulang dari pada bengong di pinggir jalan benar-benar seperti orang linglung…
Aku berjalan di koridor kampus, beberapa mahasiswa melirikku. Aku berjalan cuek, aku tahu apa yang ada di pikiran mereka. Aku masuk ke dalam ruangan kuliah dan duduk di bangku depan. Ruang kuliah masih sepi, mereka pasti berpikir kepergian adolf karena aku. Mungkinkah karena aku dolf..? Satu persatu mahasiswa masuk ke ruang kuliah, ruangan ini mulai bising dengan suara teman-teman tapi hatiku tetap saja sepi. Tak ada yang menyapaku seperti biasanya “Karin.. aku duduk di sebelahmu ya..” itu selalu yang kamu ucapkan. Kenapa aku terganggu dengan kebiasaanmu yang sudah tidak ada lagi. Saat itu aku selalu cuek dengan sapaanmu.. candaanmu… kenapa aku sekarang terganggu tanpa semua itu. Seharusnya aku lega tanpa gangguan-gangguan kecilmu, tapi ternyata tidak.
Saat dosen masuk ke kelas perkuliahan di mulai dan aku mencoba konsentrasi.. meski sulit. Selesai kuliah aku langsung cepat-cepat keluar ruangan, berjalan ke arah lapangan olah raga. Kenapa aku kemari? Aku berhenti melangkah.. berdiri di depan lapangan yang luas. Lapangan terlihat lenggang tanpa aktifitas mahasiswa yang biasanya suka main basket di sini. Mataku menatap lapangan, terlintas bayangan-bayangan ewang bermain di sana. Dia tertawa, berlari.., melompat.., dia seperti ada di depanku. Ku ulurkan tanganku ke depan mencoba meraihnya.. bayangan itu menghilang. Aku tersadar.. aku terduduk di sisi lapangan, air mataku menetes. dolf maaf… ucapku dalam hati. Cuaca terik siang ini tidak membuatku berlari berteduh seperti biasanya justru aku betah duduk di sisi lapangan kampus sambil mengingat adolf…
Aku berdiri bersandar di dinding di depanku ada melissa duduk di kursi, kami sedang berada di ruang kesekretariatan jurnalistik kampus
“Mungkin itu hanya perasaan bersalah kar..” ucap melissa
“Mungkin tapi untuk apa? Seharusnya aku ngak merasa bersalah, memangnya aku ada buat salah apa sama dia..” ucapku pelan sambil melihat keluar dari jendela ruang kesekretariatan. Masih banyak mahasiswa lalu lalang di luar sana meski hari sudah sore.
“Karena selama dia disini kamu selalu cuekin dia..” tebak Melissa.
“Bukan hanya dia yang ku cuekin, banyak cowok lain yang ku cuekin dan aku biasa saja” ucapku sambil menoleh pada Melissa.
“Jadi menurutmu apa?” ucap melissa berbalik bertanya padaku.
“Aku ngak tahu, aku… aku… merasa kosong..” ucapku, aku menunduk kakiku ku gerak-gerakan merasa gelisah.
“Boleh aku menebak sekali lagi?” tanya melissa pelan, aku mengangguk.
“Kamu kehilangannya?” ucap melissa, kehilangan? Benarkah? Kenapa aku harus kehilangannya?
“Kamu sudah jatuh cinta padanya..” ucapan melissa membuyarkan pertanyaan di kepalaku, kakiku berhenti bergerak. Aku menaikkan wajahku dan menoleh pada melissa. Melissa tersenyum.
“Jatuh cinta?” ucapku, melissa mengangguk.
“Dengan adolf?” ucapku lambat.
“Emang ada apa dengan adolf sehingga kamu sepertinya keberatan di katakan jatuh cinta padanya” ucap melissa, aku menggeleng. Teringat adolf… cowok ramah yang memiliki senyum yang manis dan selalu tersenyum meski ku selalu mencuekinya bahkan terkadang ketus padanya. adolf memang tidak sekeren valdo si cowok populer di kampus atau seperti digo si tajir yang selalu bergaya atau seperti handi yang pintar. adolf spesial karena hatinya yang tulus itu.
“Kar, sudah saatnya kamu buka hatimu…” ucap melissa, Aku diam aja.
“adolf jelas-jelas menunjukkan perasaan cintanya padamu, dia ngak pernah menyerah meski kamu selalu mencuekinnya…” ucap melissa
“Kalau pun itu benar, semua sudah terlambat adolf sudah pergi..” ucapku
“Ya.., tapi kalian cuma terpisah jarak kita ngak tahu seperti apa ke depannya.” ucap melissa.
“Mereka katakan adolf pergi karena aku..” ucapku. Mengalihkan arah pembicaraan.
“Siapa?” tanya Melissa..
“Teman-teman di kampus..” ucapku.
“Mereka tidak tahu apa-apa, kamu juga tahu impian adolf bukan? Ini adalah impiannya dan beasiswa untuk kuliah ke luar negeri adalah kesempatannya. Dia pergi bukan untuk menghindarimu tapi untuk meraih impiannya..” ucap Melissa.
“Ya.., sekarang aku yang harus merelakannya… ini semua salahku. Jadi aku yang terima resikonya.” Ucapku.
“adolf pasti akan kembali lagi” ucap Melissa.
“Ya.. tapi dia kembali belum tentu untukku, masaku pasti akan berlalu. Kesempatanku telah berlalu.” Ucapku.
“Kita tidak tahu seperti apa ke depannya..” ucap melissa, aku senyum.
“Ya.. dan aku pun ngak tahu bagaimana mengatasi masa sekarang ini, rasanya aku ingin menghilangkan ingatanku tentang dia..” ucapku.
“Jangan, simpanlah.. bukankah rasa cinta itu adalah anugerah, hal yang berharga.” ucap Melissa..
“Tapi aku ngak mampu untuk terus memikirkannya, seperti lagu Geisha mel.” ucapku.
“Lumpuhkan ingatanku?” ucap melissa aku mengangguk.
“Pantes akhir-akhir ini kamu suka dengar lagu itu, ternyata lagi galau..” ucap melissa jenaka, aku senyum.
“Nah masih bisa senyum, berarti belum parah banget penyakitnya.” ucap melissa.
“Emang aku sakit..” ucapku.
“Ya..” ucap melissa sambil berdiri dan merangkul bahuku.
“Ya.. sakit cinta..” ucapnya sambil tertawa aku senyum.
“Thanks God, ternyata sahabatku ini tidak mati rasa.” ucap melissa, aku tertawa.
“Ya enggaklah mel..” ucapku, kami tertawa. Di suatu sore di ruang kesekretariatan jurnalistik akhirnya ku bebaskan rasa itu…

Sesampaiku dirumah aku menemukan sepucuk surat yang kelihatannya seperti surat undangan. Saat itu aku hanya punya fikiran kalau itu undangan dari kak pipin sepupu kami yang akan menikah dibulan ini, ataupun pikiran lainnya tentang tetangga kami. Perlahan kubuka plastic yang bewarna hitam, sehingga aku tidak dapat melihat foto pra-wedding background depannya. Namun…. Ah kecewa yang kudapat. Aku melihat foto adolf bersama nadya sahabat ku dulu yang mengenalkanku pada adolf, dan kini harapanku pupus untuk berharap adolf kembali, zzzzztttttt:”(

Sabtu, 05 Oktober 2013

Rindu-LDR


Pagi yang cerah ketika bersamamu malam yang indah ketika mendengarkan suara mu hati yang bahagia ketika memiliki mu selamanya

Tak henti kumenangis Tak henti hatiku bersedih dan tak henti kumeratapi waktu yang tersisa Hanya untukmu


Memang kita tlah jauh rasanya Memang kita sudah tak bersama Jika memang kita ditakdirkan tuk bersama selamanya Cinta takkan kemana..


Satu yang kuminta yakini dirimu Hati ini untukmu Semua yang kulakukan untukmu Lebih dari sebuah kata cinta untukmu


Andai engkau ada disini Ku kan slalu menjaga dan mencintaimu Andai kau tercipta untukku Kan kurangkai kisah terindah hanya untukmu i love you


Kata kata cinta itu hanya gombalan saja, melindungi menyayangi itu bukti Cinta yang sebenarnya


Cinta itu ketulusan, bukan paksaan. Orang yang memaksakan Cintanya, hanya memiliki tubuhnya.


Cinta itu harus saling menyayangi. bukan menyakiti. apalagi menghianati.


Malam kau bawalah rinduku. Untuk dirinya yang jauh dari ku


Jarak yg jauh ini akan semakin dekat jika cinta kita tetap melekat.


Jika kau memang mencintaiku, maka kau tak akan pernah menyerah degan jarak.


Jika kau memang mencintaiku, cintailah aku semampumu.


Aku mencintai hatimu, bukan Usia mu.


Apakah jarak mampu memisahkan kita? tidak, jika cinta kita begitu kuat.


Cinta butuh pengorbanan. tapi tanpa usaha apa pengorbanan aja cukup?


Cinta memang kadang membuat kita bingung.


Cinta gak cukup pengorbanan. tapi juga harus ada pembuktian.


RINDU sama yg namanya canda, tawa bareng orang yg disebut kekasih


Kita lebih senang saling menyakiti, ketimbang saling menyayangi


berharap kalo kita ga hanya sekedar temenan aja.


Never risk what we have and need for what we don't have and don't need


I'm not single. I'm in a long standing relationship with fun and freedom


Cinta itu memberi bukan menerima, saling memberi itu sejatinya Cinta


Cinta itu tentang Kita, bukan org lain. Kalau gagal dlm Cinta, jgn salahkan Cintanya.


Percaya saja sama Aku , Kamu pacar Aku yang Aku mau bukan yg lain.


Sarapan pagi bersama Kamu sisi kehidupan yg mengasikan.


cinta ini menjadi gambaran tulus atas hatiku. Sungguh mencintaimu adalah kebahagiaan yg tak terduga


kalau bukan karena hati yang kamu cintai, kamu hanyalah debu halus yang dihembus dan disebar angin.


Semakin aku dekat dengan orang lain, semakin aku menyadari kmu yang paling istimewa di antara yang lain.


tidak ada yang salah dengan menunggu, yg salah apabila yg kutunggu adalah bukan kamu.


kenyataannya hal yg paling ak benci adalah harus berpisah denganmu sekarang juga.


Saat gagal menghampiri, Hadapi lalu lawan dengan usaha dan kerja keras.


kata saja tidak cukup untuk membuktikan cinta.


Kamu tak pernah peduli bagaimana rasanya "rindu tak berbalas".


Aku merindukan sosokmu yang dahulu, bukan sekarang yang terlalu sibuk dengan duniamu, beri waktu bersamaku sedikit saja.


I love those random memories that make me smile no matter what is going on in my life right now.


Cinta itu tidak ada batasnya, bila terbatas, maka kita tidak akan hidup sepanjang ini.


Air mataku bukan karena perbedaan kita, tapi karena ketidakpastian kita.