HTML like box

Warning!Selamat datang di blog DeeJayHan, Tutorial blog Up To Date

Selasa, 25 Oktober 2016

Rindu yang memarak sekaligus tanpa jejak

Haii apa kabar?
00:00, sudah tidurkah?
Hehe Dulu, “selamat tinggal” adalah ketakutanku yang paling kekal. Tapi kedatanganmu kembali ternyata merupakan ancaman bagi hati. Meski kadang rindu memarak dan tak jarang segalanya hanya menimbulkan sesak. Tapi aku sudah menatanya sejak kamu pergi tanpa jejak dan saat kita mulai berjarak. Lalu kini kau datang ingin kembali mengacak? Memang, ruangannya masih kosong tak berpenghuni. Memang tak ingin terburu-buru mencari pengganti, supaya tak salah lagi yang nanti mengisi. 
Karena aku tahu kedatanganmu kesini hanya untuk mengobrak-abrik hati, lalu pergi lagi. Oleh karena itu hanya kepadamu aku akan menutup hati.
Kamu sepertinya tak paham etika soal cinta ya? Atau aku yang terlalu mempermasalahkan soal hati?
Tak kau ingatkah siklus yang selalu berujung pada harapan-harapan yang akan pupus?
Kamu pergi, aku sendiri. Kamu berubah, aku mempertahankan diri tanpa lelah. Kamu menghilang di telan bumi, aku mencari kabarmu setiap hari. Kamu seakan tak peduli, aku berteman dengan sakit hati. Kamu menemukan pengganti, aku mencoba tuk sembuhkan hati. Kamu bahagia, mungkin itulah salah satu formula setelah aku berdoa. Tapi ketika hati nyaris pulih, kembali ke depan korneaku adalah jalan yang kau pilih.
Dan rencana berikutnya mungkin mematahkan perasaan yang terbiasa dengan harapan.
Memulihkan hati tak secepat detik berganti menjadi menit.
Kamu tidak pernah tahu bukan? Yang kau tahu hanya mencari bahagia suka-suka dengan cara menaruh luka pada sesiapa saja. Aku tidak ingin mempersalahkan kamu di kolom harianku, mungkin ini juga salah satu kesalahanku.
Mungkin jatuh cinta kepadamu juga salah satu keteledoranku. Tapi jika berusaha menutup hati rapat-rapat agar kau tak mendekat, bukankah sebuah penunda luka dan cadangan obat?
Terserahlah pada semesta, bekerjalah pada porosnya - tonight

Senin, 03 Oktober 2016

Apa kau tahu aku kenapa?

Menurut kalian ini bahagiaku yang sesungguhnya, atau imajinasiku yang terlatih untuk mengada ngada? hahahaha Ingin rasanya meleraikan pikiranku tentang ketidakmungkinan yang ingin kugapai.

Tak peduli seberapa dalam aku terpuruk, biarkanlah aku terpuruk. Akan kugunakan segenap perasaanku dalam menjalani perasaan itu. Dan aku telah mati sejak mengenal  hidup.

Kepalaku masih saja sok paling waras, meskipun begitu aku akan tetap tertawa sekalipun aku ingin mati atau menangis.

Kali ini tak ada satu harapan pun yang muncul dalam benakku, aku rasa semua orang setuju jika rasa sakit terbaik adalah ketika kita tau kita hanyalah sebuah pelampiasan.

Jika hidup memberikan seribu alasan untuk tersenyum, maka cinta memberikan sejuta alasan untuk menangis. Ini adalah opini yang sedikit mengenakkan faktanisme.

Pencipta Perasaan cinta adalah penderitaan yang paling di cari oleh manusia. Jika kau ingin dicintai, belajarlah untuk rela disakiti Penderitaan terdasyat adalah kehilangan dan patah hati.

Satu hal yang pasti, aku tidak mungkin berbahagia diatas penderitaan orang lain. Dan aku juga tidak bisa terus menerus kau bodohi, sebab aku bukan manusia yang iklas diperlakukan seperti itu. Namun aku tidak akan memberitahumu jika aku sedang sakit, sebab kau masih punya otak yang bisa diajak berfikir untuk mengetahui kenapa sebenarnya aku ini.

Sebab sekarang aku sudah tau semua yang tidak aku ketahui. Alah lagi lagi aku gagal.
Kau memberikan aku sebuah tamparan, bahwa dia lebih layak buatmu.

Aku adalah pribadi yang mudah sakit hati jika berbicara soal ketulusan. Aku yang diam diam mencari tau yang kau tutup tutupi, aku juga yang akan diam diam melupakanmu disela sela waktu.

Entah siapa yang musti kusalahkan, ekspetasi yang ketinggian atau semesta yang terlalu lambat untuk menyadarkanku.
Dan akhir narasi ini, bisakah kau jawab aku ini kenapa?