Haii apa kabar?
00:00, sudah tidurkah?
Hehe Dulu, “selamat tinggal” adalah ketakutanku yang paling kekal. Tapi kedatanganmu kembali ternyata merupakan ancaman bagi hati. Meski kadang rindu memarak dan tak jarang segalanya hanya menimbulkan sesak. Tapi aku sudah menatanya sejak kamu pergi tanpa jejak dan saat kita mulai berjarak. Lalu kini kau datang ingin kembali mengacak? Memang, ruangannya masih kosong tak berpenghuni. Memang tak ingin terburu-buru mencari pengganti, supaya tak salah lagi yang nanti mengisi.
Karena aku tahu kedatanganmu kesini hanya untuk mengobrak-abrik hati, lalu pergi lagi. Oleh karena itu hanya kepadamu aku akan menutup hati.
Kamu sepertinya tak paham etika soal cinta ya? Atau aku yang terlalu mempermasalahkan soal hati?
Tak kau ingatkah siklus yang selalu berujung pada harapan-harapan yang akan pupus?
Kamu pergi, aku sendiri. Kamu berubah, aku mempertahankan diri tanpa lelah. Kamu menghilang di telan bumi, aku mencari kabarmu setiap hari. Kamu seakan tak peduli, aku berteman dengan sakit hati. Kamu menemukan pengganti, aku mencoba tuk sembuhkan hati. Kamu bahagia, mungkin itulah salah satu formula setelah aku berdoa. Tapi ketika hati nyaris pulih, kembali ke depan korneaku adalah jalan yang kau pilih.
Dan rencana berikutnya mungkin mematahkan perasaan yang terbiasa dengan harapan.
Memulihkan hati tak secepat detik berganti menjadi menit.
Kamu tidak pernah tahu bukan? Yang kau tahu hanya mencari bahagia suka-suka dengan cara menaruh luka pada sesiapa saja. Aku tidak ingin mempersalahkan kamu di kolom harianku, mungkin ini juga salah satu kesalahanku.
Mungkin jatuh cinta kepadamu juga salah satu keteledoranku. Tapi jika berusaha menutup hati rapat-rapat agar kau tak mendekat, bukankah sebuah penunda luka dan cadangan obat?
Terserahlah pada semesta, bekerjalah pada porosnya - tonight
HTML like box
Warning!Selamat datang di blog DeeJayHan, Tutorial blog Up To Date
Selasa, 25 Oktober 2016
Rindu yang memarak sekaligus tanpa jejak
Senin, 03 Oktober 2016
Apa kau tahu aku kenapa?
Menurut kalian ini bahagiaku yang sesungguhnya, atau imajinasiku yang terlatih untuk mengada ngada? hahahaha Ingin rasanya meleraikan pikiranku tentang ketidakmungkinan yang ingin kugapai.
Tak peduli seberapa dalam aku terpuruk, biarkanlah aku terpuruk. Akan kugunakan segenap perasaanku dalam menjalani perasaan itu. Dan aku telah mati sejak mengenal hidup.
Kepalaku masih saja sok paling waras, meskipun begitu aku akan tetap tertawa sekalipun aku ingin mati atau menangis.
Kali ini tak ada satu harapan pun yang muncul dalam benakku, aku rasa semua orang setuju jika rasa sakit terbaik adalah ketika kita tau kita hanyalah sebuah pelampiasan.
Jika hidup memberikan seribu alasan untuk tersenyum, maka cinta memberikan sejuta alasan untuk menangis. Ini adalah opini yang sedikit mengenakkan faktanisme.
Pencipta Perasaan cinta adalah penderitaan yang paling di cari oleh manusia. Jika kau ingin dicintai, belajarlah untuk rela disakiti Penderitaan terdasyat adalah kehilangan dan patah hati.
Satu hal yang pasti, aku tidak mungkin berbahagia diatas penderitaan orang lain. Dan aku juga tidak bisa terus menerus kau bodohi, sebab aku bukan manusia yang iklas diperlakukan seperti itu. Namun aku tidak akan memberitahumu jika aku sedang sakit, sebab kau masih punya otak yang bisa diajak berfikir untuk mengetahui kenapa sebenarnya aku ini.
Sebab sekarang aku sudah tau semua yang tidak aku ketahui. Alah lagi lagi aku gagal.
Kau memberikan aku sebuah tamparan, bahwa dia lebih layak buatmu.
Aku adalah pribadi yang mudah sakit hati jika berbicara soal ketulusan. Aku yang diam diam mencari tau yang kau tutup tutupi, aku juga yang akan diam diam melupakanmu disela sela waktu.
Entah siapa yang musti kusalahkan, ekspetasi yang ketinggian atau semesta yang terlalu lambat untuk menyadarkanku.
Dan akhir narasi ini, bisakah kau jawab aku ini kenapa?
Senin, 29 Agustus 2016
Aku bersumpah tidak ada kebahagiaan di jantungmu
Kalimat seperti mana lagi yang harus kuciptakan untuk menggambarkan karaktermu? Penyair pun tak mampu, sementara pujangga memilih mati.
Kau bakar pendingin yang menenangkanmu, lalu kau melarikan tawamu bersama kompor. Mari sama sama berfikir, peran antagonis film mana yg pantas untukmu.
Pada akhirnya semua yang kau ucapkan itu hanyalah ucapan anak 1sd yang tak ada faedahnya, dan aku lebih memilih mempercayai setan darimu. Karna kau tidak lebih baik dari setan..
Sungguh betapa aku membencimu dengan penuh gelora yang ada diparu paruku saat ini, aku bersumpah tidak ada kebahagiaan dijantungmu. Iya tidak ada... dan kemudian saat itu juga, kau tidak waras lagi menggunakan pikiranmu untuk mengandalkan hati nuranimu, sampai akhirnya itu semua yang akan membunuhmu secara perlahan.
Untuk kondisi yang sedang menimpa kita berdua, kau tau seharam apa perbuatan penghianatan dimataku kan? Lalu, bukankah sudah kesekian kali ini kau lakukan? Kenapa kau begitu nyaman menjadi pribadi laki laki yang tidak bertanggung jawab? Sumpah ini menjijikkan!
Aku masih terus memelihara warasku, tenanglah kau tak lagi kubutuhkan. Sebab sendiriku sudah paham seperti apa sebenarnya tuan yang menemaniku selama ini. Iya, bangsat!!
Kau bisa lari dengan sejuta tawa sekarang, aku tidak menyesal pernah mengenalmu. Aku hanya menyesal kenapa aku bisa mempercayaimu dulu. Dan atas nama bumi dan langit, walaupun peluknya lebih hangat dariku. Kupastikan dia tak pernah membawamu dalam doa kusyuk dilarut malam, hanya agar kau bahagia. Enggakkk!!! Dia tak pernah bodoh!!!
Bersenanglah, selamat menempuh hidup baru. Tapi jika kau punya waktu, bertanyalah Dalam hatimu. apa iya kalimat yang dia keluar kan selalu mencannakkan syahdumu seperti yg aku lakukan padamu dulu? Apa dia menandingi sosok aku?
Aku akan menemukan orang lain, akan ada waktunya.
Sabtu, 13 Agustus 2016
Aku memilih sendiri, kenapa?
Aku tau banyak di luar sana hati yang mungkin bisa saja menjadi penopang saat aku jatuh. Hati yang juga mungkin bersedia menemani sepiku. Yang bersedia bermalam larut bersamaku. Yang bersedia berbagi segala yang ia punya padaku. Tapi aku telah memilih sendiri.
Saat semua orang berlomba-lomba mengejar dunia mereka. aku ingin menciptakan dunia sendiri, menikmati rasanya sepi sendiri, tanpa siapapun. tanpa perlu berlari. tanpa perlu mencari lagi.cukup hanya aku disini sendiri.
Aku memilih sendiri atas apa saja resiko yang akan ku hadapi nanti.
Aku memilih sendiri karena aku percaya.
Rasa tak pernah salah dalam mengeja. Meski ia tak selalu benar dalam memperhitungkan luka. Tak apa.
Bagiku memilih sendiri selalu mampu memulihkan. kesendirian ini obat atas segala nyeri di sudut hati, walau kadang, tak jarang aku juga sering merasa rindu memagut sepi, mengiginkan sosok seorang pangeran disampingku.
Aku memilih sendiri atas segala rasa di dada. Mengabaikan segala kalimat manusia yang melemahkanku. Aku memilih buta. Aku memilih tuli. Aku memilih tak peduli pada ejaan manusia yang hanya ingin aku untuk jatuh cinta kembali.
Memilih sendiri adalah hal yang ingin ku kenang sebagai keputusan terbaik. Meski nanti yang aku dapat tak selalu hal-hal yang baik. Tak apa. Memilih sendiri akan selalu menyenangkan. Meski juga menggenangkan.
Bila akhirnya apa yang aku pilih ini tak juga membuat pulih. Dan aku akan tetap tersenyum meski perih. Setidaknya aku pernah bahagia, pernah mencintai, dan pernah memilih seseorang dalam hidupku. Meski hal itu tak memulihkanku
Rabu, 10 Agustus 2016
Tentang sebuah perasaan kecewa
Aku kurang jago mengungkapkan kekecewaan. Biasanya aku hanya bisa diam dan memendamnya sendiri. Kuambil sikap gamau tau, meski dalam hati perih ter-iris tersayat sayat. Waw dalam ya? Wkwk iya dalamnya Perasaan itu, sedalam aku mencoba lari dari rasa sakit itu, eh semakin muncul.
Dan untuk perihal sakit hati yang terlalu dalam aku selalu menahan diri atau bahkan menjauh, sebab aku takut mengeluarkan kata kata yang seharusnya tidak boleh kukatakan, yang akhirnya nanti akan menjadi malapetaka. Aku takut takabur dan menjilat ludah sendiri nantinya.
Perihal soal melepaskan aku juga kurang berbakat. Soalnya setauku aku tidak pernah melepaskan atau dilepaskan, aku adalah orang yang gampang ambil keputusan, biar saja aku dibilang egois. Karena aku benci mendengar penjelasan yang nantinya bakal membuatku luluh, dan melupakan kejahatan2 nya, aku langsung saja mengambil tindak pisah.
Setelah membaca ini kamu berpikir aku adalah orang yang payah ya? Haha itu terserah aku tidak mengambil banyak pusing untuk pendapat orang tentangku.
Pada kekecewaan yang terlalu mendalam, aku menjadi takut menghadapi diriku sendiri. Karena aku bisa menjelma menjadi orang yang tidak peduli dan hilang kendali.
Namun ada saja orang yang tak mengerti dan menilai aku seenak jidatnya, padahal aku hanya ingin menahan diri/mencari cara untuk tidak melampiaskan amarahku.
Gatau aku mau ngapain. Memang gabisa kalian ngertiin aku?
Sungguh kontrasepsi yang menyebalkan!!
Rabu, 06 Juli 2016
Hidup adalah perjalanan, dan kita tidak pernah tau orang seperti apa yang kita butuhkan
Menurutmu apa artinya hidup?
Menurutku hidup adalah perjalanan. Dimana perjalanan itu terdapat proses. Bukan hanya jalan lurus dan liku yg kita temukan, namun terjal nya perjalanan harus kita lewati. Dan apabila kita sudah sampai di persimpangan, kita harus memilih ke kiri atau kekanan. Apabila kita salah langkah, kita tak dapat mundur. Karna hidup itu singkat!
Pada dasarnya aku tidak pernah tau orang seperti apa yang aku butuhkan. Karena jika aku tau orang seperti apa yang aku butuhkan, aku tidak lagi membutuhkannya. Paham(?)
Jadi sebenarnya buatku, tidak mempunyai siapa siapa itu tidak masalah. Aku hanya perlu koleksi film, shopping, atau traveling sendiri pun boleh.
Jujur saja, aku adalah orang yang tidak terlalu suka pada keramaian, buatku tenang itu Indah. Dan jika kau menemukanku dalam keadaan bising atau ribut tidak jelas, mungkin aku sedikit ada masalah.
Iya, aku memang berbeda, aku lain dari yang lain. Tapi aku sendiri bisa menjalani perbedaan itu, meskipun terkadang hal itu membuat beberapa orang jengkel.
Aku cuma ingin bilang. Untuk sesuatu yang sudah lama aku nantikan, namun aku tidak mendapat jawabannya juga. Aku berhak menangis.
Dan yang kunantikan itu sama dengan Cinta.
Cinta seperti apa, masih rahasia illahi. Memang takdir begitu mahir memainkan peran nya. Aku bersedia menaruh iklas sedalam dalamnya untuk sesuatu yang sudah lama aku tunggu dan aku nantikan. Yang aku sendiri tidak tau akan seperti apa nantinya.
Karena sejatinya Cinta itu tidak bisa dibayangkan atau dikhayalkan. Karena semakin kita khayalkan, semakin susah terjadi.
Memang ada pepatah yang mengatakan hidup berawal dari mimpi. Itu memang benar, tapi pepatah itu tidak berlaku dalam percintaan. Aku merasakannya dan aku saksinya.
Dan inti dari segala inti, aku adalah manusia yang jatuh pada butuh, aku membutuhkan diaa.
Dan entah siapa dia itu, aku belum menemukannya. Aku masih asik menulis ceritaku sendiri.
Rabu, 22 Juni 2016
Penyesalan itu sudah tidak lagi
sesungguhnya kesedihan itu sudah lama mati, hanya saja kebahagiaan belum menunjukkan wujudnya.
Dan sumpah atas nama langit dan bumi, rasa penyesalan atas aku menyia-nyiakanmu dulu, sudah tak ada lagi.
Aku tak bisa merasakan apapun, aku rasa lebih baik seperti ini. Mati rasa
Tak ada jatuh Cinta, tak ada patah hati.
Tak ada pula pahit, dan tak ada juga manis.
Namun bukan hambar!
Aku juga tak bisa menjaskan seperti apa, ya jalani saja!
Aku harap aku bisa selamanya seperti ini, tak perlu memikirkan orang lain. Dan orang lain tak perlu memikirkan aku.
Pulang kuliah ya pulang, jika lapar makan, jika lelah tidur, dan jika sedih itu datang tiba tiba, ya pergi jalan jalan. Sekalipun itu harus sendiri.
Ternyata hidup segampang itu, oalah selama ini aku kemana saja? Oh tuhan, aku berada dalam simpanan fikiranmu. Kau selimuti aku terlelap didalam sana, sampai aku lupa keluar.
Kesalahan dilakukan untuk diperbaiki, penyesalan tak boleh berlarut. Aku sudah minta maaf, dan aku sudah merasakan betul betul, apa sebenarnya makna dan wujud kestressan atas penyesalan itu. Sungguh itu mematikan. Mengganggu aktifitas, melelahkan, dan menghancurkan langkah selanjutnya.
Aku sudah minta maaf, dan aku rasa itu sudah cukup. Karna aku bukan sekedar maaf, melainkan aku juga mendoakanmu(sungguh)
Apalagi yang ingin kukatakan? Akulah si penikmat kematian itu.
Bukan!!
Bukan penikmat kematian, tapi lebih tepatnya si penunggu Setia kematian.
Bukan bermaksud putus asa, hanya saja tugas sudah selesai dan ingin merasakan dunia yang berbeda, agar dari atas aku bisa melihat siapa yang tulus dan siapa sebaliknya. (Tak sabar)
Senin, 20 Juni 2016
Kapan aku bisa menukar lelah dengan tawa?
Entah Kapan aku bisa menukar lelah dengan tawa. Kini biarlah perasaan ini aku sendiri yang menyimpannya. Sungguh aku menjadi si frustasi yang tak bertepi.
Setiap kali rasa takutku datang, entah dalam moment apapun itu. Kau selalu hadir dalam fikiranku.
Sakit itu datang lagi....
Kau lebih dari inpus yang menusuk. Aku selalu berharap bisa memutar waktu kembali. Aku masih ingat, dimana kau menjadi si babi buta karena khawatir ketika aku sakit. Namun itu semua hanya buih buih kenangan.
Aku tak apa dengan keadaanku sekarang.
Aku hanya takut...
Aku takut tidak bisa merasakan, apa yang belum pernah aku rasakan, dan sekarang ingin aku rasakan. (Pelukanmu)
Pelukan dari sosok terbaik yang pernah aku kenal.
Harus berapa kali lagi aku katakan?
AKU MENYESAL!!!
Kau adalah sosok seseorang yang pernah aku sia siakan. Dulu, aku menolakmu habis-habisan. Mungkin(dulu) tiap malam kau selalu berdoa agar aku bisa membalas perasaanmu itu. Namun sekarang, ketika aku sudah mempunyai perasaan itu, kau sudah menjadi milik yang lain.
Sungguh demi apapun aku menjadi si bodoh, mengharapkan sesuatu yang mustahil. Namun asal kau tau. Belum pernah aku mendoakan orang setulus ini, kau adalah orang kedua setelah orang tuaku yang kubawa dalam doa penuh dengan khusyuk.
Aku berdoa, agar memang dia satu satunya wanita yang benar benar kau cari setelah aku. Aku tulus mendoakanmu.
Iya, aku memang harus melupakanmu...
Tapi bagaimana aku bisa melupakanmu, jika kau masih dalam satu lingkaran di kehidupanku?
sekarang biarkan aku menari diatas naungan kenangan atas sikap ter-indah yang pernah kau berikan sekaligus aku sia siakan.
jika bisa ku andaikan, doa dan sabar adalah dua buah mata uang yang harus kugunakan untuk membayar betapa mahalnya harga melupakan.
(Melupakanmu)!!
DARI AKU YANG KUAT NAMUN SEBENARNYA RAPUH
Senin, 13 Juni 2016
penyesalan hanya menambah tiap inci penderitaan
menyesal tidak akan pernah cukup. karena itu hanya menambah tiap inci penderitaan. dan aku tidak ingin inci itu semakin bertumbuh, sehingga aku tidak bisa melupakannya
aku mencintaimu...
itu saja sudah cukup bagiku. tenang saja, aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku. jiwaku masih menyimpan rasa mampu kesendirian yang sangat profesionnal.
untuk seseorang yang pernah sangat mencintaiku, namun aku belum bisa membalas perasaanku. mungkin maaf saja tidak cukup. tapi sungguh jika aku bisa mengakuinya, akhir akhir ini aku kembali memikirkanmu. jika ini adalah rasa bejat yang dimiliki oleh seorang wanita 18 tahun seperti aku. kuharap ini akan menjadi kebejatan yang terindah.
sungguhhh ini menyiksa batin...
tiap malam aku selalu mempunyai doa yang sama. akankah semua berjalan seperti yang aku mau, itu sudah tidak penting lagi. aku benar benar menikmati penyesalan ini.
bayanganmu selalu hadir dimanapun aktifitasku, sungguh ini luar biasaaaaa
Jika rasanya setengah hati, biarkanlah aku berlalu
dulu sebelum aku sesibuk sekarang, aku pernah mempunyai laki-laki yang jarang memberi kabar, cueknya minta ampun, namun aku sendiri yang memutuskannya dikarenakan aku tidak tahan. Namun sebenarnya, dibalik aku memilih mengakhiri hubungan kami kemarin, dikarenakan bukan hanya dia tidak mempunyai waktu, melainkan ada opsi opsi lain yang tidak bisa aku sebutkan.
Akankah kau bersedia mengerti dan bersedia memberi batas kesabaran yang amat panjang untuk hal ini? Jika rasanya setengah hati, biarkanlah aku berlalu. Dan jika ini terlalu berlebihan, pergilahhh... toh jodoh tidak akan lari kemana.
hidup ini seperti hutan blantara yang penuh rimban-rimbun pohon
coba bayangkan, kau berada disuatu tempat yang tak ada orangnya, kau bebas melakukan apa saja yang kau sukai, tanpa harus memikirkan orang lain yang belum tentu mereka kembali memikirkanmu. Tapi bukan hutan yang aku maksud.
Jumat, 10 Juni 2016
Mungkin cintaku datangnya terlambat (LINDA)
iya aku egois, aku mengira kau selalu punya batas kesabaran untukku karena nkutau kau memiliki cinta yang luar biasa untukku, sehingga apapapun yang aku lakukan tak akan membuatmu marah ataupun jenuh.
aku butuh suasana yang lebih hidup lagi. Bukan melulu soal dirimu, telfonan, line,bm,chat dan apalah itu namanya. Aku ingin lebih dari itu, tapi aku juga gatau cara mengungkapkannya, kuharap kau mengerti.
Selalu mencari kesalahanmu, semata hanya untuk menjadikan alasan yang kuat agar tak lagi kau pertanyakan padaku tentang ini itu atau apalah, yang membuat percakapan menjadi panjang. Karena aku ingin mempersingkat percakapan kita sesingkat mungkin. Dan hanya karena ingin menjauh darimu, aku perlahan hilang diam dan bersikap dingin , aku juga menghindar tuk bertemu denganmu atau pun bertegur sapa lewat pesan
aku ingin bertanya, apa kabarmu sekarang(?)
hehehe aku maasih menunggu dalam beberapa arti, Dan jika sudah waktunya, dalam ingatan paling kuat pun kau akan tetap terlupakan. Tunggu saja waktunya, jangan memaksaku melupakanmu..
entah sampai musim keberapa, kupastikan perasaanku tetap sama, kalaupun berubah, kau akan tetap menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Seseorang yang pernah sangat memperjuangkanku, namun aku menyia nyiakanmu.
dari aku yang cintanya datang terlambat
Linda
Jumat, 03 Juni 2016
Jaga dirimu baik baik disana ya(LDR)
S-I-L-V-I-A !!!
itulah namaku, dibilang remaja bukan, dibilang dewasa juga bukan. Aku wanita separuh baya. Terlahir dengan sesederhana mungkin, namun aku tetap bersyukur. Tidak mewah, tidak juga kekurangan.
namun keretakan yang kau cipatakan, akan mulai kuinstal. Mungkin saat aku menulis ini, aku masih mengeluarkan air mata, tapi semoga hanya aku yang menangisimu, tapi tidak untuk dirimu. Dan semoga, kita adalah dua hal yang memang tidak bisa bersatu namun tidak bisa untuk membenci.
terima kasih, maaf dan sampai jumpa.