HTML like box

Warning!Selamat datang di blog DeeJayHan, Tutorial blog Up To Date

Rabu, 22 Juni 2016

Penyesalan itu sudah tidak lagi

sesungguhnya kesedihan itu sudah lama mati, hanya saja kebahagiaan belum menunjukkan wujudnya.
Dan sumpah atas nama langit dan bumi, rasa penyesalan atas aku menyia-nyiakanmu dulu, sudah tak ada lagi.
Aku tak bisa merasakan apapun, aku rasa lebih baik seperti ini. Mati rasa

Tak ada jatuh Cinta, tak ada patah hati.
Tak ada pula pahit, dan tak ada juga manis.
Namun bukan hambar!
Aku juga tak bisa menjaskan seperti apa, ya jalani saja!

Aku harap aku bisa selamanya seperti ini, tak perlu memikirkan orang lain. Dan orang lain tak perlu memikirkan aku.

Pulang kuliah ya pulang, jika lapar makan, jika lelah tidur, dan jika sedih itu datang tiba tiba, ya pergi jalan jalan. Sekalipun itu harus sendiri.

Ternyata hidup segampang itu, oalah selama ini aku kemana saja? Oh tuhan, aku berada dalam simpanan fikiranmu. Kau selimuti aku terlelap didalam sana, sampai aku lupa keluar.

Kesalahan dilakukan untuk diperbaiki, penyesalan tak boleh berlarut. Aku sudah minta maaf, dan aku sudah merasakan betul betul, apa sebenarnya makna dan wujud kestressan atas penyesalan itu. Sungguh itu mematikan.  Mengganggu aktifitas, melelahkan, dan menghancurkan langkah selanjutnya.

Aku sudah minta maaf, dan aku rasa itu sudah cukup. Karna aku bukan sekedar maaf, melainkan aku juga mendoakanmu(sungguh)

Apalagi yang ingin kukatakan?  Akulah si penikmat kematian itu.

Bukan!!
Bukan penikmat kematian, tapi lebih tepatnya si penunggu Setia kematian.
Bukan bermaksud putus asa, hanya saja tugas sudah selesai dan ingin merasakan dunia yang berbeda, agar dari atas aku bisa melihat siapa yang tulus dan siapa sebaliknya. (Tak sabar)

Senin, 20 Juni 2016

Kapan aku bisa menukar lelah dengan tawa?

Entah Kapan aku bisa menukar lelah dengan tawa. Kini biarlah perasaan ini aku sendiri yang menyimpannya. Sungguh aku menjadi si frustasi yang tak bertepi.
Setiap kali rasa takutku datang, entah dalam moment apapun itu. Kau selalu hadir dalam fikiranku.

Sakit itu datang lagi....
Kau lebih dari inpus yang menusuk. Aku selalu berharap bisa memutar waktu kembali. Aku masih ingat, dimana kau menjadi si babi buta karena khawatir ketika aku sakit. Namun itu semua hanya buih buih kenangan.

Aku tak apa dengan keadaanku sekarang.
Aku hanya takut...
Aku takut tidak bisa merasakan, apa yang belum pernah aku rasakan, dan sekarang ingin aku rasakan. (Pelukanmu)
Pelukan dari sosok terbaik yang pernah aku kenal.

Harus berapa kali lagi aku katakan?
AKU MENYESAL!!!
Kau adalah sosok seseorang yang pernah aku sia siakan. Dulu, aku menolakmu habis-habisan. Mungkin(dulu) tiap malam kau selalu berdoa agar aku bisa membalas perasaanmu itu. Namun sekarang, ketika aku sudah mempunyai perasaan itu, kau sudah menjadi milik yang lain.

Sungguh demi apapun aku menjadi si bodoh, mengharapkan sesuatu yang  mustahil. Namun asal kau tau. Belum pernah aku mendoakan orang setulus ini, kau adalah orang kedua setelah orang tuaku yang kubawa dalam doa penuh dengan khusyuk.

Aku berdoa, agar memang dia satu satunya wanita yang benar benar kau cari setelah aku. Aku tulus mendoakanmu.

Iya, aku memang harus melupakanmu...
Tapi bagaimana aku bisa melupakanmu, jika kau masih dalam satu lingkaran di kehidupanku?

sekarang biarkan aku menari diatas naungan kenangan atas sikap ter-indah yang pernah kau berikan sekaligus aku sia siakan.

jika bisa ku andaikan, doa dan sabar adalah dua buah mata uang yang harus kugunakan untuk membayar betapa mahalnya harga melupakan.

(Melupakanmu)!!

DARI AKU YANG KUAT NAMUN SEBENARNYA RAPUH

Senin, 13 Juni 2016

penyesalan hanya menambah tiap inci penderitaan

mungkin takdir pintar bermain untuk nasib masing masing dari kita. jika ini kesalahan, rasanya aku tidak ingin menjadi benar. akulah si kesalahan yang fatal itu. aku merasa menjadi wanita terburuk karena telah menyia-nyiakan pria sebaikmu, hanya karena aku pernah dikecewakan masa lalu.

menyesal tidak akan pernah cukup. karena itu hanya menambah tiap inci penderitaan. dan aku tidak ingin inci itu semakin bertumbuh, sehingga aku tidak bisa melupakannya

aku mencintaimu...
itu saja sudah cukup bagiku. tenang saja, aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku. jiwaku masih menyimpan rasa mampu kesendirian yang sangat profesionnal.

untuk seseorang yang pernah sangat mencintaiku, namun aku belum bisa membalas perasaanku. mungkin maaf saja tidak cukup. tapi sungguh jika aku bisa mengakuinya, akhir akhir ini aku kembali memikirkanmu. jika ini adalah rasa bejat yang dimiliki oleh seorang wanita 18 tahun seperti aku. kuharap ini akan menjadi kebejatan yang terindah.

sungguhhh ini menyiksa batin...
tiap malam aku selalu mempunyai doa yang sama. akankah semua berjalan seperti yang aku mau, itu sudah tidak penting lagi. aku benar benar menikmati penyesalan ini.

bayanganmu selalu hadir dimanapun aktifitasku, sungguh ini luar biasaaaaa

Jika rasanya setengah hati, biarkanlah aku berlalu



Aku tak begitu mempunyai banyak waktu untuk chat,bm,line,wa ataupun yang lainnya. Aku juga tak sempat memberikan kesan kesan yang terkesan selalu menghabiskan waktu bersama. Namun aku akan datang ketika kau merasa begitu lelah, aku akan datang sebagai pelukan hangat yang menenangkan meskipun hanya sesaat.

Bagiku ada beberapa hal yang harus terlebih dahulu kupentingkan. Kau tau sejatuh apa dulu aku di masa laluku?  Itu semua karena aku terlalu dalam mencintai. Itulah alasanku untuk sangat berhati-hati dalam memilih pasangan sekarang. Banyak yang datang, tapi tak tahan melihat sikapku. Menurut mereka aku terlalu mengejar target-tujuan dan yang berbaur aktifitas kesibukanku. 

Oleh sebab itu, sebelum semuanya terlalu dalam, pikirkan lagilah jika ingin bersamaku. Karena kupastikan, aku tidak bisa selalu ada waktu buatmu. Dan kalaupun kau memaksa, aku yakin kau hanya tahan diawal saja, namun menyerah diakhir. Itulah yang kubenci!! Kandas ditengah jalan.

Mengapa aku katakan kau tidak tahan? Iya, karena aku pernah merasakannya.
dulu sebelum aku sesibuk sekarang, aku pernah mempunyai laki-laki yang jarang memberi kabar, cueknya minta ampun, namun aku sendiri yang memutuskannya dikarenakan aku tidak tahan. Namun sebenarnya, dibalik aku memilih mengakhiri hubungan kami kemarin, dikarenakan bukan hanya dia tidak mempunyai waktu, melainkan ada opsi opsi lain yang tidak bisa aku sebutkan. 

Mungkin kau akan menjadi hal kedua setelah impian dan citacita aku.
Akankah kau bersedia mengerti dan bersedia memberi batas kesabaran yang amat panjang untuk hal ini? Jika rasanya setengah hati, biarkanlah aku berlalu. Dan jika ini terlalu berlebihan, pergilahhh... toh jodoh tidak akan lari kemana.

hidup ini seperti hutan blantara yang penuh rimban-rimbun pohon



Aku yang sekarang adalah, tak ada hujan, tak ada harapan apalagi kerinduan. Sedikitpun dihatiku tak ada semangat lagi untuk menghabiskan waktu diluar. Aku hanya ingin dikamar sambil nge-icecream, dengar musik, sambil mengetik. Itu sungguh surga yang luar biasa. 

Menurutku hidup ini seperti hutan blantara yang penuh rimban-rimbun pohon. Aku lepaskan tali-tali yang lama terhubung pada banyak perasaan, hanya agar mereka yang lalu lalu tak kembali. Kalaupun yang baru datang kuharap tak seperti tali tali yang aku lepaskan itu. 

Langitpun bersedia menjadi saksi, betapa aku lebih menyenangi kesendian.
coba bayangkan, kau berada disuatu tempat yang tak ada orangnya, kau bebas melakukan apa saja yang kau sukai, tanpa harus memikirkan orang lain yang belum tentu mereka kembali memikirkanmu. Tapi bukan hutan yang aku maksud.


Jika kau pernah menonton twilight saga and the moon, kau pasti tau latar seperti apa yang aku maksud.
Kadang aku berfikir, kapan aku bisa menjauh dari lokasi yang aku jalani sekarang. Aku terlalu bosan. Aku butuh suasana baru. Imajinasiku selalu kalah oleh sekitarku yang selalu memancing aku untuk emosi dan tidak bisa berfikir realistis.

Jumat, 10 Juni 2016

Mungkin cintaku datangnya terlambat (LINDA)



Bahagia itu omong kosong. Pacaran menuju kualitas baik itu hanya kalimat bodoh. Aku tidak berkata aku benar, hanya saja aku berkata sesuai apa yang aku rasakan. Rasanya cinta itu gada nikmat nikmatnya. Akusih berusaha menelusuri kebagiaan yang kata orang itu penuh makna cinta. Tapi belum kutemukan juga. Apa mungkin mereka semua yang berkata gitu telah menipuku? Lalu bagaimana dengan pujangga pujangga cinta? Apa mereka bekerja diatas suatu kebohongan?

Beberapa orang memilih mati pada cintanya, sisanya memilih gila, kemudian lainnya berpura pura waras. Sementara aku? aku juga masih belum bisa melepaskan rasa bersalahku padamu. Sosok lakilaki dengan jiwa yang sempurna menurutku, datang kedalam hidupku, memberi arti dengan jangka waktu lama. 

Aku masih ingat, kalau aku menjadi satu satunya alasan kau tersenyum ketika kau bangun dipagi hari, semua yang aku lakukan menjadi suatu kepentingan yang harus kau ketahui. Apa yang aku suka, sudah menjadi otomatis kau sukai juga. Dan kau menjadi penuh khawatir jika aku lama pulang atau tak berkabar.


Aku egois...
iya aku egois, aku mengira kau selalu punya batas kesabaran untukku karena nkutau kau memiliki cinta yang luar biasa untukku, sehingga apapapun yang aku lakukan tak akan membuatmu marah ataupun jenuh.
Aku bukan tidak mencintaimu kemarin, hanya saja aku bosan...

aku butuh suasana yang lebih hidup lagi. Bukan melulu soal dirimu, telfonan, line,bm,chat dan apalah itu namanya. Aku ingin lebih dari itu, tapi aku juga gatau cara mengungkapkannya, kuharap kau mengerti.
Tapi demi apapun, aku sungguh menyesalinya, Lihatlah sekarang waktu mengalir begitu cepat. 

Sekarang barulah aku tersadar jika kau memang sosok lakilaki yang aku cari sekaligus aku butuhkan.
Mungkin cintaku datangnya terlambat, tapi entah kenapa rasa nyaman yang dulu tumbuh bisa pudar dan kemudian kembali lagi dengan keadaan yang lebih merekah? Aku frustasi....

Setiap kali aku merasa kosong, aku harap tak seorang pun datang untuk memperbaikiku, kuharap kau tau alasannya.aku berjudi dengan perasaan.

Aku masih ingat betul, dimana aku...
Selalu mencari kesalahanmu, semata hanya untuk menjadikan alasan yang kuat agar tak lagi kau pertanyakan padaku tentang ini itu atau apalah, yang membuat percakapan menjadi panjang. Karena aku ingin mempersingkat percakapan kita sesingkat mungkin. Dan hanya karena ingin menjauh darimu, aku perlahan hilang diam dan bersikap dingin , aku juga menghindar tuk bertemu denganmu atau pun bertegur sapa lewat pesan

Itu aku yang dulu, aku si tukang merajukmu, aku si LINDA LUSIANA kemarin bukan hanya merajuk, namun menghindar sekaligus menjauh perlahan. 

Tak mengapa jika kau berkata aku jahat, dimana aku dulu mencampakkanmu namun sekarang merasakan penyesalan. Tenanglah disitu, aku tak memaksamu untuk mengembalikan masa masa kita yang dulu, meskipun sebenarnya jauh dilubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin. Aku hanya ingin memberitahumu, rasa kadaluarsa yang dulu, kini telah diproduksi kembali, dan semua itu karena waktu. Waktu yang tega mempermainkan. 

Dari aku si linda yang pernah menjadi bagian terpenting dihidupmu,
aku ingin bertanya, apa kabarmu sekarang(?) 

hehehe aku maasih menunggu dalam beberapa arti, Dan jika sudah waktunya, dalam ingatan paling kuat pun kau akan tetap terlupakan. Tunggu saja waktunya, jangan memaksaku melupakanmu.. 

Hidupmu harus bahagia, jika aku pernah merusak bahagiamu, leaskanlah aku untuk seseorang yang akan kau temukan nanti di kebahagiaanmu selanjutnya. Tenanglah, kesedihanku sesungguhnya punya kekuatan, aku juga sering membaca ulang chat history kita yang dulu, demi melunaskan hutang ke-tegaanku padamu dulu.
Untuk kesekian kalinya adalah kamu, seseorang yang selalu kuceritakan pada mereka(sahabatku), walau sesekali mereka bosan mendengar cerita yang selalu sama. Air mataku pun tetap masih tema yang sama.
Semoga dengan bertahan di kesendirian ini, akan menyadarkanmu...

entah sampai musim keberapa, kupastikan perasaanku tetap sama, kalaupun berubah, kau akan tetap menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Seseorang yang pernah sangat memperjuangkanku, namun aku menyia nyiakanmu.


dari aku yang cintanya datang terlambat
Linda 

#request by linda(korban penyesalan alias cinta datang terlambat)

Jumat, 03 Juni 2016

Jaga dirimu baik baik disana ya(LDR)



Awan belum sudi berganti posisi dengan  matahari, sementara rintik rintik gerimis masih bermanja dengan langit biru dengan menawarkan warna kegelapan. Hari ini cuaca tampak bersahabat denganku, mereka seolah mengerti dengan apa yang kurasakan. Entahlah, aku sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaanku sekarang. 

kuambil secangkir kopi, kuseduh dengan pelan agar aku bisa dengan mantap menikmatinya. Namun aku tidak sabaran, ingin kuminumkan saja kopi itu semuanya, namun aku takut  habis. Hahaha bodohnya aku, seperti itulah kisah cintaku. Menepi diujung, namun tak berakhir. Dan jika aku kembali ke start awal mula, semua suasana sudah tampak berbeda. Ohh cintaaaa

Aku terkenal tidak membutuhkan siapa-siapa. Itu kalimat bukan menunjukkan kesombongan, melainkan pernyataan, bahwa aku lebih baik menjalani semuanya sendirian. 






S-I-L-V-I-A !!!
itulah namaku, dibilang remaja bukan, dibilang dewasa juga bukan. Aku wanita separuh baya. Terlahir dengan sesederhana mungkin, namun aku tetap bersyukur. Tidak mewah, tidak juga kekurangan. 

Aku pernah mencintai satu pria yang benar benar aku yakini, bahkan aku tekun selalu dalam mendoakannya, kalaupun aku absen mendoakannya dimalam hari, mungkin itu karena aku terlalu lelah dengan kesibukan di pekerjaanku yang sekarang. Kami telah menghabiskan banyak kenangan, aku mencintainya dengan penuh, hal itu membuatku tak selera lagi dengan pria yang lain selain dia. 

Ini bukan soal lebay, jika seseorang yang mengatakan cinta mati dengan penuh ketulusan itu lebay, mungkin hidup dia kurang penuh arti. Hmmm... aku selalu sabar dengan hubungan jarak jauh yang kami tempuh. Hampir 2 tahun kami menjalaninya, dan hatiku pun masih tetap milik dia. Karena aku tak menyediakan tempat untuk laki laki yang lain, karena hanya dengan dialah aku berjuang bersama sama, hingga sampai bisa seperti sekarang. Langsung sebut nama saja ya? Iya, namanya lukas!

Pernah suatu hari seseorang bertanya padaku, “sebesar apa rasa cintamu padanya, sampai sampai kau tak rela bermain dua? Bukankah sudah lumrahnya bagi hubungan jarak jauh untuk bermain dua? Satu pria yang kau cintai, dan satu lagi pemuas sepi sekaligus penghibur hati yang rusak apabila lakilaki yang kau cintai menyakitimu?”

Pertanyaan itu sungguh mematikan ku dalam hitungan detik, sebenarnya jawabannya simple. Karena AKU CINTA DIA! Namun alsanku itu punya alasan yang bercabang lain juga. Dan aku juga tidak tau apa yang dilakukan oleh pacarku disana, entah dia memang masih lukas yang kukenal saat pertama kali bertemu, atau berubah menjadi lukas yang sudah dibentuk oleh perilaku baru dikota yang dia tempat tinggali sekarang. Huh aku mulai kehilangan akal sehat...

Aku tak mau ambil pusing, kuambil saja handphoneku itu, dan kemudian kutekan panggilan keluar. Disitu masih tertulis nama lukas, namun seminggu yang lalu. Ku check line,bm,whatsapp, tetap juga dia tak punya kabar. Kemungkinanya hanya ada 3, yang pertama mungkin dia sedang sibuk, yang kedua mungkin dia tidak ada pulsa, dan yang ketiga dia sengaja atau sekaligus menghindar. Di usiaku yang 19 menuju 20 ini aku mengikuti kata orang bijak, yaitu ambil postifnya saja. Walaupun tetap bertahan ditengah kepedihan.

Kuambil bantal, namun hujan itu datang lagi. Okay, tingkat baperku mulai meningkat. Segera kuminum obat tidur sambil memeluk bantal guling kesayanganku sambil membayangkan bantal guling itu adalah lukas. Oalah...ternyata ini semakin membunuhku, karena tiba tiba aku merindukan pelukan hangatnya. 

Hari terus berganti menjadi bulan, hingga akhirnya dia sama sekali tak bekabar, bukan maksudku gengsi tidak mau menghubungi deluan, hanya saja aku Cuma ingin tahu kesungguhan dia seberapa dalam, atau apa hanya aku saja yang bermain peran dalam kisah kami dua ini? Apa 2 tahun itu tak ada artinya? Dan apa sudah boleh aku menangis darah? Ahh sudahlah kubiarkan saja ini semua semakin dalam, hingga waktu yang menjawab, entah dengan cara melupakan atau dengan kami bersatu lagi dan ini hanya cobaan bagi hubungan jarak jauh. 

Tapi pikiranku tetap saja nakal, sedang apa dia disana? Apa dia sudah makan? Apa dia sudah melupakanku? Atau dia sudah punya pengganti yang lebih lebih dan l;ebih dari aku? terus kalaupun iya, apa 2 tahun ini hanya sekedar nasib berjalan dengan menambah kenangan, agar aku punya cerita untuk anak-anakku kelak nanti? Sungguh ini luar biasa menyakitkan!

Jangan suruh aku nge-stalk, karena lukas adalah pria yang jarang aktif di sosial media, kalaupun nampil mungkin dalam setahun hanya bisa dihitung pakai jari. Itulah salah satu yang buat aku menyukainya, itu artinya dia bukan tipe pria yang suka tebar pesona. Namun mungkin aku harus menjilat ludahku itu sendiri, karena pada akhirnya, semua awal yang kutemukan tak abadi di akhir. Berhianat di proses. Aku tidak tau entah itu berhianat dalam arti mendua, atau berhianat sudah bosan. Buatku dua-duanya tetap saja berhianat. 

Sekarang, biarlah aku menyimpan tetap rasa ini, pelan pelan ini akan sedikit terkikis oleh waktu. Walau tak dapat hilang secara total, setidaknya berkurang. Pergilah... aku iklas atas nama bumi dan langit. Namun yang harus kau ketahui, tak ada tempat untuk seseorang yang pergi tanpa alasan. Dan untuk sementara waktu, percayalah ini akan sedikit menyiksaku, tapi tak apalah...  karena aku yakin, seberapa sakit aku saat ini, aku akan mendapatkan kebahagiannya dua kali lipat nanti.

Jaga dirimu baik baik disana ya, rindu ini masih milikmu.
namun keretakan yang kau cipatakan, akan mulai kuinstal. Mungkin saat aku menulis ini, aku masih mengeluarkan air mata, tapi semoga hanya aku yang menangisimu, tapi tidak untuk dirimu. Dan semoga, kita adalah dua hal yang memang tidak bisa bersatu namun tidak bisa untuk membenci. 

Aku juga berharap jikalaupun suatu saat kita berjumpa lagi, aku dan kau berjumpa dengan membawa pasangan masing-masing, hingga tak ada salah satu dari kita yang masih kosong. Dan kemudian kau memperkenalkan aku dengan dia yang sudah menggantikan posisiku, dan aku mengenalkan mu kepada lakilaki terbaruku, yang semoga dia tidak setega apa yang kau lakukan padaku.

Okelah, disore hari yang berbasahkan hujan, semoga aku secepatnya bisa melupakanmu.
terima kasih, maaf dan sampai jumpa.


-yohanarivano(request by silvia korban LDR yang tak bertepi)