siapa didunia ini yang tidak punya sahabat?
kenyataannya,
hampir setiap orang punya sahabat, setidaknya teman dekat. tapi bisa
dihitung jari, siapa yang benar benar mengerti apa dan bagaimana sahabat
itu harus diperlakukan. baru kusadari, kisah persahabatan terkadang
lebih pahit dari kisah cinta cinta busukku yang tak bertepi. sepertinya
bukan cuma aku, beberapa dari orang lain juga.
pernah aku
merasa sangat rela diberikan cobaan apapun, asal aku punya sahabat
sahabat yang bisa menghiburku. dan alhasil, permintaanku itu sendiri
yang membunuhku dengan ganas. satu persatu sahabatku pergi dan
digantikan dengan sahabat yang lainnya.
tanpa rasa pintar sedikitpun difikiranku, kujalani pelan pelan. sampai pada ujungnya aku sadar, semua
yang masuk dalam kehidupanku, mungkin akan berterima kasih atau hanya
akan pergi begitu saja, atau ada juga yang datang saat butuh, tapi yang
pasti tak satu orangpun abadi, apalagi tidak pernah mengecewakanku. aku
ngomong gini bukan karena bermasalah sama sahabat, cuma memang pada
dasarnya seharusnya setiap detik yang kita jalani, kita harus memikirkan
bagaimana kita akan berpisah.
apa cuma aku yang merasakan kalau sahabatpun bisa pergi meninggalkan tanpa alasan, atau berkhianat sekalipun? kalau kamu? *silahkanjawabdalamhati*
mendingan
aku kehilangan sahabat karena memang punya masalah, daripada harus
kehilangan dia tanpa masalah. yaudalah, intinya semua yang datang akan
pergi. tak ada yang abadi
2 hari
ini aku susah tidur, dan 2 hari ini tiap malam aku punya pikiran yang sama, bagaimana
caranya agar aku bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, tanpa harus
meninggalkan teman temanku, tepatnya sahabatku..
ya
memang, dalam persahabatan sudah ada syarat tak tertulis bahwa tidak
akan ada sakit hati apapun itu dalam menjalani persahabatan, alasan
apapaun yang mengggelebui itu. tapi aku cuma ingin bilang "hanya karena
tidak pernah marah, bukan berarti tidak bisa marah" karna terkadang ada
sifat bodoh dari beberapa orang yang tidak bisa mendekskripsikan
bagaimana mood dan situasi seseorang tersebut.
terkadang
kita suka bersyukur tiada henti sama tuhan karena kita dikasih sahabat
sahabat yang gatau malunya nampol, tapi terkadang kita pengen juga
nampar mereka satu satu karena kekonyolan yang tiada habisnya. ibaratnya
"sudah tersesat masih bisa tertawa"
ngak
munafik, aku merindukan sahabatku yang berhilangan. tapi mungkin masa
aktif mereka dihidupku udah habis, bahkan kadaluarsa. apapun itu terima
kasih pernah datang! dan untuk sahabatku yang masih ada aku genggam,
yang rambutnya masih bisa kujambak, semoga tak ada kalimat malas buat
kita sekedar ngumpul, apalagi menghabiskan duit. karena hanya saat benar
benar susah lah kita benar benar bisa bersatu tanpa ada perlawanan.
benar kan? jangan tertawa pliss...
sedih memang, inilah kerasnya hidup.
tapi aku rasa selagi sahabatmu tidak menyakitimu secara renyah, lebih baik ambil
masa bodoh, hingga suatu saat kalian jumpa, masa masa benci itu akan
terlupakan. dan selagi kalian dalam jarak jauh atau masalah apapun itu, yakinlah akan ada
rindu yang amat sulit dijelaskan, jangan dibayangkan yaa. bawa tidur
aja.. siapapun sahabatmu itu, berbicaralah dengannya sekarang, selagi
dia bernafas, yuhuuuuu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar